Archive for April 2014
Sensor Ultrasonik
Ultrasonik sering digunakan untuk keperluan mengukur jarak sebuah benda atau untuk mendeteksi rintangan. Teknik mengukur menggunakan ultrasonik ini meniru cara yang yang digunakan kelelawar atau lumba-lumba secara alami menggunakan sonar (sound navigation and ranging) untuk keperluan mengukur jarak dan navigasi.
Dalam dunia elektronika, ultrasonik biasanya dikemas dalam kit sensor ultrasonik yang di dalamnya terdapat receiver dan transmitter ultrasonik. Transmitter akan mengirimkan suara, kemudian receiver akan menerima suara tersebut. Jarak sebuah benda dapat diketahui dengan menghitung selisih antara waktu kirim suara dan waktu terima.
Sensor ultrasonik dibuat dari piezoelektrik yang dapat memancarkan dan menerima gelombang ultrasonik. Pada dasarnya piezoelektrik dapat diartikan sebagai sesuatu yang menghasilkan listrik melalui getaran. Sedangkan pada sensor ultrasonik sendiri piezoelektrik adalah sesuatu yang menghasilkan frekuensi melalui getaran.
Secara umum sensor ultrasonik digunakan untuk menghitung jarak dari suatu objek yang berada didepan sensor tersebut. Sehingga dengan fungsinya tersebut, sensor ultrasonik biasa digunakan pada perangkat yang membutuhkan perhitungan jarak. Contoh : smart robot, Kapal laut, kapal selam, dll.
WL700 ULTRASONIC WATER LEVEL SENSOR
Sensor ultrasonik bisa digunakan untuk mengukur kedalam air seperti sungai, danau dan kolam, atau bisa juga digunakan dibidang industri seperti pengukuran kedalaman kolam limbah.
Sensor Mekanik
Perkembangan otomasi industri dari pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM)
Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi di industri sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang digunakan.
Sensor adalah pianti yang mentransform (mengubah) suatu nilai (energy) Fisik ke nilai fisik yang lain (electric).
Sensor terbagi menjadi 2 :
1. Sensor pasif
Sensor pasif mengkonversi sifat sifat / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain tanpa bantuan sumber energy.
Contoh : Thermocouple
Thermocouple menghasilkan tegangan output sebanding dengan suhu pada sambungan thermocouple tersebut.
2. Sensor aktif
Sensor aktif mengkonversi sifat sifat / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain dengan bantuan sumber energy.
Contoh : sensor suhu
(PTC adalah komponen elektronika dimana jika terkena panas maka tahanannya akan semakin turun
(NTC adalah komponen elektronika dimana jika dikenai panas maka tahanan nya akan naik) dan
sensor cahaya (LDR)
LDR :Light Depent Resistor, nilai resistansi tergantung cahaya
Sensor Mekanik
Merupakan sensor yang memiliki output yang berubah terhadap perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan). Gaya ataupun perpindahan tersebut bisa linier ataupun rotasi. Beberapa contoh sensor mekanik yang umum digunakan antara lain:
1) Potensiometer
Merupakan sensor yangmemiliki tiga kaki dengan tuas yang bisa digeser. Bila semua kaki pada potensiometer digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti pembagi tegangan. Sedangkan jika hanya dua kaki yang digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti hambatan geser.
2) Strain Gauge
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur regangan (strain) dari suatu benda. Output dari sensor ini adalah berupa perubahan resistansi yang kemudian dikondisikan dengan menggunakan wheatstone bridge. Sensor ini digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan logam yang akan diukur regangannya.