Archive for 2014

LED Liquid Detector

PRINSIP KERJA RANGKAIAN

1. Gambar Rangkaian daftar komponen


Resistor 1        = 470 k Ohm
Resistor 2        = 100 k Ohm
Resistor 3        = 2200 Ohm
Transistor 1&2 = BC 107


2. Cara Kerja Rangkaian
Pada  saat rangkaian di hubungkan dengan tegangan DC 9 volt maka akan terjadi  arus ke titik A, jika titik A dan B tidak terhubung ( tidak di hubungkan dengan air) maka tidak ada arus yang mengalir di titik B (I = 0) sehingga transistor menjadi off itu menyebabkan output yang berupa lampu LED tidak akan menyala. Apabila titik A dan B terhubung (di hubungkan dengan air) maka arus akan mengalir ke titik B melalui air yang akan menyebabkan  titik B terdapat arus (I≠0) sehingga transistor menjadi on, arus yang di terima di titik B akan di teruskan menuju output yang berupa lampu LED akan menyala.     


3. Kesimpulan
Detektor cairan merupakan suatu alat yang memiliki rangkaian sederhana yang sangat berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya air yang ada pada suatu wadah, dengan indicator berupa lampu LED yang akan menyala jika kabel bersentuhan langsung dengan air .Detektor Cairan ini membutuhkan 12 volt untuk powernya,yang dapat mendeteksi ada tidaknya air dengan output  lampu.
Ide pengembangan dari dibuatnya alat ini adalah

1.      Pencegah dini terjadinya banjir dengan ditempatkan alat ini di sekitar bendungan.
Rabu, 09 Juli 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Cahaya

Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.



Di bawah ini adalah jenis-jenis sensor cahaya, di antaranya:

  • Detektor kimiawi, seperti pelat fotografis, dimana mmolekul silver halida dibagi menjadi sebuah atom perak metalik dan atom halogen. Pengembang fotografis menyebabkan terbaginya molekul yang berdekatkan secara sama.
  • Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang berubah resistansinya ketika dikenai cahaya
  • Sel fotovoltaik atau sel matahari yang menghasilkan tegangan dan memberikan arus listrik ketika dikenai cahaya
  • Fotodioda yang dapat beroperasi pada mode fotovoltaik maupun fotokonduktif
  • Tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron ketika dikenai cahaya, kemudian elektron-elektron tersebut akan dikuatkan dengan rantai dynode.
  • Tabung cahaya yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron ketika dikenai cahaya, dan umumnya bersifat sebagai fotoresistor.
  • Fototransistor menggabungkan salahsatu dari metode penyensoran di atas
  • Detektor optis yang berlaku seperti termometer, secara murni tanggap terhadap pengaruh panas dari radiasi yang masuk, seperti detektor piroelektrik, sel Golay, termokopel dan termistor, tapi kedua yang terakhir kurang sensitif.



Skema Rangkaian Sensor Cahaya

Salah satu komponen yang menggunakan sensor cahaya adalah Light Dependent Resistor (LDR), adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya, resistensi dari LDR akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.Pada dasarnya komponen ini merupakan suatu resistor yang memiliki nilai resistensi bergantung pada jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan sensor tersebut. LDR dapat dibuat dari semikonduktor beresistensi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan electron memiliki energy yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistensinya.

Komponen yang menggunakan sensor cahaya berikutnya adalah Photo Transistor / fototransistor, secara sederhana adalah sebuah transistor bipolar yang memakai kontak (junction) base-collector yang menjadi permukaan agar dapat menerima cahaya sehingga dapat digunakan menjadi konduktivitas transistor. Secara lebih detail Photo Transistor merupakan sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat foto transistor memiliki sensivitas yang lebih tinggi dibandingkan photodiode / foto diode, dalam ukuran yang sama. Alat ini dapat menghasilkan sinyal analog maupun sinyal gigital. Photo Transistor sejenis dengan transistor pada umumnya, bedanya pada Photo Transistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan pn.

Ada beberapa jenis jenis rangkaian sensor cahaya, yang pertama adalah fotoresistor yang berfungsi sebagai pengubah resistansi ketika mengenai cahaya. Yang kedua, Sel matahari berguna untuk menghasilkan tegangan dan memberikan arus listrik ketika mengenai cahaya. Yang ketiga adalah Fotodiode yang dapat digunakan pada mode fotovoltaik maupun fotokonduktif. Yang keempat adalah fototransistor digunakan untuk menggabungkan salah satu metode penyensoran di atas. Dan yang terakhir adalah tabung cahaya yang mampu memancarkan electron ketika mengenai cahaya dan umumnya bersifat sabgai fotoresistor. Didalam pelajaran dasar Ilmu Pengetahuan alam, ada 2 macam rangkaian sensor cahaya yaitu rangkaian seri dan rangkaian parallel. Rangkaian seri adalah rangkaian yang mempunyai rangkaian yang sejajar dengan sumber tenaga sedangkan pararel adalah rangkaian yang mempunyai rangkaian secara acak.

LDR adalah salah satu komponen penting dalam rangkaian sensor cahaya. LDR adalah satu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang bisa berubah sesuai dengan perubahan intesnsitas cahaya. Hambatan dari LDR akan berkurang seiiring semakin besarnya intensitas cahaya yang mengenai permukaanya. Besarnya hambatan LDR itu berbeda dan tergantung sesuai dengan bentuk dan ukuranya. Semakin rapat pola garis di permuakaan kumparan, biasanya perubahan hambatanya akan semakin besar dan bisa bersifat lebih sensitive terhadap cahaya. Dalam sensor cahaya LDR dipasang seri dengan Variabel Resistor atau (VR) yang berukurukan 20k.
Kamis, 19 Juni 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Tekanan

Sensor tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.



Sensor Tekanan diciptakan untuk mengukur tekanan suatu zat yang memiliki tekanan sangat kecil sehingga sulit untuk diukur apabila menggunakan alat pengukur biasa. Dalam pelajaran Science, kita mengenal adanya alat pengukur untuk suatu benda. Seperti contoh thermometer sebagai alat untuk mengukur suhu, anemometer untuk mengukur kecepatan angin dan speedometer untuk mengukur kecepatan suatu benda. Tekanan yang dilambangkan dalam huruf (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya, yang dilamabangkan dengan (F) persatuan luas, yang dilambangkan dengan (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat yaitu berupa cairan dan gas. Fungsi dari sensor tekanan sebenarnya adalah untuk mengubah tekanan menjadi induktasi.

Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.

Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi.

Sensor tekanan mempunyai prinsip kerja yang sedikit rumit. Pertama, perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga menyebabkan perubahan induksi magnetic pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT ( center tap). Dengan demikian, apabla inti mengalami pergeseran, maka induktasi pada salah satu kumparan bertambah, namun menyebabkan kumparan yang lain berkurang. Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan dengan rumus (P = d.g.h). Untuk keterangannya, (p) adalah tekanan statis (pascal) sementara (D) adalah kepadatan cairan (km/m3), lalu (G) adalah konstanta gravitasi ( 9,81 m/s2) dan (H) adalah tinggi cairan (M).

Prinsip kerja dari sensor tekanan itu sendiri adalah mengubah tegangan mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat itu sendiri menyebabkan kawat menjadi bengkok. Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah ketahananya. Ada beberapa fungsi lain dari sensor tekanan. Applikasi sensor tekanan adalah sebagai pemantau cuaca yang sering berubah-ubah. Digunakan dipesawat terbang untuk mengukur tekanan angina yang berada didalam band pesawat terbang, lalu yang terakhir adalah pengukur tekanan udara pada ruangan tertutup. Tiga fungsi ini adalah fungsi umum dari sendor tekanan yang sering ditemui oleh masyarakat namun masyarakat belum mengetahui cara kerja dari pengukur tekanan tersebut.

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.

Posted by Farisul
Tag :

Sensor Proxymity (Sensor Jarak)

Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.



Karakteristik dari sensor ini adalah menditeksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.

Hampir di setiap mesin mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan ataupun perbaikan penggantian.

Proximity Sensor terbagi dua macam, yaitu:
  • Proximity Inductive
  • Proximity Capacitive

Proximity Inductive berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal. Meskipun terhalang oleh benda non-metal, sensor akan tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing atau jangkauannya. Jika sensor mendeteksi adanya besi di area sensingnya, maka kondisi output sensor akan berubah nilainya.

  • Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak sensingnya baik metal maupun non-metal.


Jarak Diteksi
Jarak diteksi adalah jarak dari posisi yang terbaca dan tidak terbaca sensor untuk operasi kerjanya, ketika obyek benda digerakkan oleh metode tertentu.

Pengaturan jarak 
Mengatur jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan sensor lebih stabil dalam operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit ini adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak (nilai) normal sensing.


Nilai output dari Proximity Switch ini ada 3 macam, dan bisa diklasifikasikan juga sebagai nilai NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Persis seperti fungsi pada tombol, atau secara spesifik menyerupai fungsi limit switch dalam suatu sistem kerja rangkaian yang membutuhkan suatu perangkat pembaca dalam sistem kerja kontinue mesin.

Tiga macam ouput Proximity Switch ini bisa dilihat pada gambar dibawah.
Output 2 Kabel VDC


Output 3 dan 4 Kabel VDC

Output 2 Kabel VAC


Dengan melihat gambar diatas kita dapat mengenali type sensor Proximity Switch ini, yaitu type NPN dan type PNP. Type inilah yang nanti bisa dikoneksikan dengan berbagai macam peralatan kontrol semi digital yang membutuhkan nilai nilai logika sebagai input untuk proses kerjanya.

Beberapa jenis Proximity Switch ini hanya bisa dikoneksikan dengan perangkat PLC tergantung type dan jenisnya. Sensor ini juga bisa dikoneksikan langsung dengan berbagai macam peralatan kontrol semi digital, dan counter relay digital adalah salah satunya.

Pada prinsipnya fungsi Proximity Switch ini dalam suatu rangkaian pengendali adalah sebagai kontrol untuk memati hidupkan suatu sistem interlock dengan bantuan peralatan semi digital untuk sistem kerja berurutan dalam rangkaian kontrol.
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Penyandi

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat.
Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi :
1. Penyandi Rotari tambahan yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
2. Penyandi Absolut mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan.




Prinsip Kerja :
Prinsip dari sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5 Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 5V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroler.

Berikut ini adalah gambar Rangkaian sensor yang digunakan :



Pada gambar diatas Led Inframerah kita gunakan untuk menembakkan cahaya sedangkan disisi kanan light receive dapat kita gunakan sensor cahaya seperti photodiode atau phototransistor.

Aplikasi : 
1.Rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang menggunakan Bola).


Sumber :
1. http://nyobainnge.blogspot.com/2012/11/sensor-encoder-sensor-penyandi.html
2. http://teguhpati.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-sensor-bagian-i.html

Posted by Farisul
Tag :

Sensor Biologi

Biosensor sendiri didefinisikan sebagai suatu perangkat sensor yang menggabungkan senyawa biologi dengan suatu tranduser. Dalam proses kerjanya senyawa aktif biologi akan berinteraksi dengan molekul yang akan dideteksi yang disebut molekul sasaran. Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya akan dimonitor oleh transduser. Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil yang dapat dimengerti.





Prinsip Kerja Biosensor:
Pada dasarnya biosensor terdiri dari tiga unsur yaitu unsur biologi (reseptor biologi), transduser, dan sistem elektronik pemroses sinyal. Unsur biologi yang umumnya digunakan dalam mendesain suatu biosensor dapat berupa enzim, organel, jaringan, antibodi, bakteri, jasad renik, dan DNA. Unsur biologi ini biasanya berada dalam bentuk terimmobilisasi pada suatu transduser. Immobilisasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan (1) adsorpsi fisik, (2) dengan menggunakan membran atau perangkap matriks atau (3) dengan membuat ikatan kovalen antara biomolekul dengan transduser.
Untuk transduser, yang banyak digunakan dalam suatu biosensor adalah transduser elektrokimia, optoelektronik, kristal piezoelektronik, field effect transistor dan temistor. Proses yang terjadi dalam transduser dapat berupa calorimetric biosensor, potentiometric biosensor, amperometric biosensor, optical biosensor maupun piezo-electric biosensor. Sinyal yang keluar dari transduser ini kemudian di proses dalam suatu sistem elektronik misalnya recorder atau komputer.

Contoh Aplikasi:
1. Mengontrol kualitas makanan (mendeteksi kontaminasi mikroba, menentukan kesegaran, analisis lemak, protein dan karbohidrat dalam makanan.
2. Mengontrol penyakit : diabetes, kolesterol, jantung dll
3. Mendeteksi keberadaan pestisida

Ide Pengembangan :
1. Untuk mengecek/memonitoring senyawa-senyawa yang ada di udara,air,tanah
2. Mengontrol kualitas tanah

Referensi :
1. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/biosensor_dan_aplikasinya/
Senin, 02 Juni 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan adalah sensor kecepatan yang memberikan informasi kepada ECM tentang posisi dan perubahan kecepatan sebuah komponen sensor.

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.


Prinsip Kerja Sensor Kecepatan (RPM)
suatu poros/object yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

Contoh aplikasi : pengukuran kecepatan putaran motor.

Ide baru : mengukur kecepatan kuda pada perlombaan pacu kuda

Cara kerjanya : sensor kecepatan di taruh di landasan start/finish, ketika kuda berlari kencang, maka sensor tersebut akan bekerja, dan menangkap kecepatan kuda tersebut
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Optic

Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan. Contohnya photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.

1. Through-beam Sensors

Terdapat dua alat sensor yaitu sebagai pengirim dan satunya sebagai penerima, Emitter berfungsi sebagai pengirim sinar infra red yang nantinya akan diterima oleh receiver untuk direspon. Manakala sinar yang dikirim oleh emitter ke receiver terhalang suatu benda padat maka receiver akan meresponnya sehingga outputnya akan bekerja.

2. Retro-reflective Sensor
Sensor jenis ini emitter dan receiver nya berada pada satu alat/dikombinasikan sehingga cukup simpel, tugas receiver pada jenis through beam sensor, telah digantikan oleh reflector, sinar yang di pancarkan oleh emitter keluar, akan dipantulkan kembali oleh reflector lalu sinar tersebut diterima oleh receiver, sehingga saat sinar yang dipancarkan tidak saampai ke receiver, maka output sensor tsb akan bekerja.

3. Diffuse-reflective Sensors
Sensor jenis ini sangat simpel, receiver dan emitter terkombinasi pada satu tempat, tapi tidak memerlukan reflector khusus seperti diatas, reflectornya sendiri adalah benda itu sendiri yang terdeteksi oleh sensor. Sensor memancarkan sinar (emitter) keluar, manakala suatu benda datang dibagian muka, maka sinar akan dipantulkan oleh benda tadi ke receiver, sehingga output sensor akan bekerja

Aplikasi :
1. Sensor Photoelektrik Diffuse “Penghitung barang jadi”.




Cara kerja :
Barang jadi diatas konveyor akan dideteksi oleh sensor difuse kemudian cahaya dari sensor yang mengenai benda, akan dipantulkan kembali ke sensor. Benda yang dideteksi oleh sensor ini akan dihitung otomatis.

2. Sensor photoelektrik pada drag motor
Berikut ini adalah aplikasi dari sensor photoelektrik yang dipasang pada lintasan balap motor drag resmi. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi laju pertama dari ban para pebalap.
Peraturan nya balap adalah lampu harus sampai hijau yang menyala. Apabila pembalab berjalan sebelum lampu hijau (1/1000 detik) akan terdeteksi oleh ensor dari photoelektrik yang dipasang pada garis start.
Jika pembalap berjalan sebelum lampu hijau maka dinyatakan diskualifikasi dengan tanda buzzer yang nyala nyaring



Ide Pengembangan :
1. Menghitung banyaknya suporter sepakbola yang menonton di lapangan.
2. Menghitung kecepatan orang berlari dalam lomba lari.


Referensi :
1. http://sipiit.blogspot.com/2014/03/sensor-optik.html
2. http://ilmulistrik.com/sensor-optik.html


Posted by Farisul
Tag :

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Dini Bencana Banjir dan Tanah Longsor



Saat ini banyak terjadi bencana alam, mulai dari gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan banjir. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan, sedangkan tanah longsor adalah perpindahan material pembentukan lereng berupa bantuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Penyebab banjir adalah hutan yang gundul, curah hujan yang tinggi dan ketinggian air sungai. Sedangkan penyebab terjadinya tanah longsor adalah curah hujan, kemiringan tanah dan pergeseran tanah.
Setiap bencana pasti menimbulkan dampak, diantaranya mendatangkan kerugian harta dan benda, adanya korban jiwa, merusak sarana dan prasarana umum, rusaknya lahan pertanian, buruknya sanitasi lingkungan, dan sebagainya.

Untuk itu diperlukan suatu alat yang bisa mendeteksi terjadinya banjir dan tanah longsor. Alat ini dapat dibuat dengan menggunakan berbagai sensor, diantaranya :

  • sensor ketinggian air

Sensor ketinggian air berfungsi mendeteksi ketinggian air di sungai. Apabila air sudah melebihi batas normal ketinggian air, maka lampu warna merah pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di dinding sungai.
  • sensor flow aliran air

Sensor ini berfungsi mengetahui aliran arus air. Apabila arus air deras, maka lampu warna kuning di pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di sungai.


  • sensor curah hujan

Sensor ini berfungsi mengetahui curah hujan pada suatu daerah. Apabila curah hujan tinggi, maka lampu warna hijau yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di atap pos pengaman.

  • sensor ekstensometer

Senor ini berfungsi  mengukur parameter pergeseran tanah. Apabila tanah mengalami pergeseran, maka lampu warna biru yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di dalam tanah.

  • sensor strain

Sensor ini berfungsi mendeteksi pergerakan dalam tanah. Apabila tanah mengalami pergerakan, maka lampu warna jingga yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini juga diletakkan di dalam tanah,seperti halnya sensor ekstensometer.


  • sensor inclinometer

Sensor ini berfungsi mengukur kemiringan tanah. Sensor ini hanya memberitahukan berapa kemiringan tanah pada suatu daerah tertentu yang ditampilkan pada komputer yang tedapat pada pos pengaman. Sensor ini di pasang di dalam tanah.

Jika salah satu lampu yang dipasang pada pos pengaman menyala dan berbunyi, maka sensor tersebut akan mengirimkan pemberitahuan kepada setiap kepala keluarga melalui sms. Hal ini bertujuan supaya setiap warga waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi.

Sumber :
Senin, 19 Mei 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Pada Robot di KRI 2014

KRI atau Kontes Robot Indonesia adalah sebuah kontes Robotika antar Peguruan Tinggi Di Indonesia. Dimana Pemenang dari KRI akan mewakili Indonesia dalam ABU ( Asia-Pacific Broadcasting Union) Robocon yang diadakan setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah dalam negara anggota ABU.

Tahun  2014  Indonesia  kembali  akan  mengikuti  kontes  robot  tingkat  Internasional  ABU  Robocon 2014  yang  akan  berlangsung  di  Pune  -  India,  pada  tanggal  24  Agustus  tahun  2014,  dimana  Tim Robot  Indonesia  akan  berkompetisi  dengan  20  tim  Robot  luar  negeri.  Lomba  tersebut  merupakan lomba  yang  ke-sebelas  yang  akan  diselenggarakan  di  Pune  –  India  dengan  peserta  dari  negaranegara  anggota  Asia-Pacific  Broadcasting  Union  (ABU).  ABU  adalah  organisasi  penyiaran dikawasan  negara-negara  Asia  Pasifik  yangberanggotakan  lebih  dari  seratus  stasiun  televisi  dan radio  dari  lima  puluh  Negara.  Dalam  hal  ini Indonesia  diwakili  oleh  Televisi  Republik  Indonesia sebagai anggota.

Sehubungan  dengan  itu,  Direktorat  Penelitian  dan  Pengabdian  kepada  Masyarakat,  Direktorat Jenderal  Pendidikan  Tinggi,  Kementerian  Pendidikan  Nasional  mengkoordinasikan.  Kontes  Robot Indonesia (KRI) sebagai ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika, yang dalam pelaksanaan nya Kontes Robot Indonesia (KRI) terdiri dari 5(lima) divisi, yaitu
1.  Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI),
2.  Kontes Robot Pemadam Api Indonesia(KRPAI) tipe beroda,
3.  Kontes Robot Pemadam Api Indonesia(KRPAI) tipe berkaki,
4.  Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) dan
5.  Kontes Robot Sepak Bola Indonesia(KRSBI).
KRI dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ditunjuk untuk pelaksanaan Kontes tingkat regional dan Kontes tingkat Nasional.

Sensor-sensor yang digunakan pada masing-masing kategori kontes robot yaitu :
1.     Kontes Robot Pemadam Api Indonesia :
1.     Sensor Ultrasonik
Untuk  mengendalikan  robot  agar  tidak  menabrak  dinding atau halangan pada lintasan saat  berjalan maka  digunakan  sensor  ultrasonik  yang  memanfaatkan  gelombang  suara  sebagai acuan.
2.     Sensor Panas / Api
Sensor  api  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mendeteksi  tempat  diamana
terletak sumber api tersebut.
3.     Sensor Suara
Untuk mengenali suara start yang dibunyikan selama 5 detik awal agar robot mengenali bahwa lomba telah dimulai dan perhitungan waktu sudah berjalan
4.     Sensor warna
Untuk mendeteksi furniture yang dicat warna kuning agar robot dapat mengenali bahwa furniture bukanlah obyek yang dipadamkan apinya.
5.     Sensor keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga keseimbangan robot (untuk KRPAI kategori berkaki)


2.     Kontes Robot Seni Indonesia :
1.        Sensor suara pada kepalanya yang digunakan untuk mendengarkan suara musik
2.        Sensor garis pada bawah telapak kaki digunakan untuk mendeteksi dan mengikuti garis
3.        Sensor keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga keseimbangan robot dalam menari


3.     Kontes Robot Sepak Bola Indonesia :
1.      Sensor Warna
Untuk mengenali warna benda, seperti gaawang lawan, gawang sendiri, bola, maupun tim lawan.
2.      Sensor Ultrasonik
Untuk  mengendalikan  robot  agar  tidak  menabrak  dinding pembatas ataupun robot lawan / kawan maka  digunakan  sensor  ultrasonik  yang  memanfaatkan  gelombang  suara  sebagai acuan
3.  Sensor keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga keseimbangan robot.






Kamis, 15 Mei 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Ultrasonik

Ultrasonik  sering  digunakan  untuk  keperluan  mengukur  jarak  sebuah benda  atau  untuk  mendeteksi  rintangan.  Teknik  mengukur  menggunakan ultrasonik  ini  meniru  cara  yang yang  digunakan  kelelawar  atau  lumba-lumba secara  alami  menggunakan  sonar  (sound  navigation  and  ranging)  untuk keperluan mengukur jarak dan navigasi.

Dalam dunia elektronika, ultrasonik biasanya dikemas dalam kit sensor ultrasonik  yang  di  dalamnya  terdapat  receiver  dan  transmitter  ultrasonik. Transmitter akan mengirimkan suara, kemudian receiver akan menerima suara tersebut.  Jarak  sebuah  benda  dapat  diketahui  dengan  menghitung  selisih antara waktu kirim suara dan waktu terima.

Sensor  ultrasonik  dibuat  dari  piezoelektrik  yang  dapat  memancarkan dan  menerima  gelombang  ultrasonik.  Pada  dasarnya  piezoelektrik  dapat diartikan  sebagai  sesuatu  yang  menghasilkan  listrik  melalui  getaran. Sedangkan  pada  sensor  ultrasonik  sendiri  piezoelektrik  adalah  sesuatu  yang menghasilkan frekuensi melalui getaran.

Secara umum sensor ultrasonik digunakan untuk menghitung jarak dari suatu objek yang berada didepan sensor tersebut. Sehingga dengan fungsinya tersebut, sensor ultrasonik biasa digunakan pada perangkat yang membutuhkan perhitungan jarak. Contoh : smart robot, Kapal laut, kapal selam, dll.

WL700 ULTRASONIC WATER LEVEL SENSOR
Sensor ultrasonik bisa digunakan untuk mengukur kedalam air seperti sungai, danau dan kolam, atau bisa juga digunakan dibidang industri seperti pengukuran kedalaman kolam limbah.

Senin, 28 April 2014
Posted by Farisul
Tag :

Sensor Temperatur dan Kelembaban SHT11/75

Mindmap Sensor SHT11 dan SHT 75

Posted by Farisul
Tag :

Sensor Mekanik

  

Perkembangan otomasi industri dari pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM)

  Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi di industri sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang digunakan.

A.    Teori Pengantar Sensor
Sensor adalah pianti yang mentransform (mengubah) suatu nilai (energy) Fisik ke nilai fisik yang lain (electric).
Sensor terbagi menjadi 2 :
1.              Sensor pasif
Sensor pasif mengkonversi sifat sifat / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain tanpa bantuan sumber energy.
Contoh : Thermocouple
Thermocouple menghasilkan tegangan output sebanding dengan suhu pada sambungan thermocouple tersebut.
2.               Sensor aktif
Sensor aktif mengkonversi sifat sifat  / isyarat fisik atau kimia kedalam isyarat yang lain dengan bantuan sumber energy.
Contoh : sensor suhu
(PTC adalah komponen elektronika dimana jika terkena panas maka tahanannya akan semakin turun

 (NTC adalah komponen elektronika dimana jika dikenai panas maka tahanan nya akan naik) dan
sensor cahaya (LDR)
 LDR :Light Depent Resistor, nilai resistansi tergantung cahaya

Sensor Mekanik
Merupakan sensor yang memiliki output yang berubah terhadap perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan). Gaya ataupun perpindahan tersebut bisa linier ataupun rotasi. Beberapa contoh sensor mekanik yang umum digunakan antara lain:
1) Potensiometer
Merupakan sensor yangmemiliki tiga kaki dengan tuas yang bisa digeser. Bila semua kaki pada potensiometer digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti pembagi tegangan. Sedangkan jika hanya dua kaki yang digunakan, maka potensiometer tersebut berfungsi seperti hambatan geser.
2) Strain Gauge
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur regangan (strain) dari suatu benda. Output dari sensor ini adalah berupa perubahan resistansi yang kemudian dikondisikan dengan menggunakan wheatstone bridge. Sensor ini digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan logam yang akan diukur regangannya.
Kamis, 10 April 2014
Posted by Farisul
Tag :

Mindmap Sensor Suhu

(Bimetal, Thermistor, Termokopel)



Posted by Farisul
Tag :

Sensor Panas (Thermal)



Sensor suhu adalah sensor yang cara kerjanya  merubah besaran suhu  menjadi besaran listrik.
Komponen yang termasuk dalam sensor suhu yaitu:
-       NTC
 NTC adalah komponen elektronika dimana jika dikenai panas maka tahanannya akan naik.
-      PTC
PTC adalah komponen elektronika dimana jika terkena panas maka tahannany akan semakin turun.
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.

b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan  dapat diulang lagi sehingga  memungkinkan pengukuran suhu yang  konsisten  melalui  pendeteksian tahanan. Bahan  yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 ³C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.


(sumber: http://ilmulistrik.com/sensor-suhu-bimetal.html. http://goodarif.wordpress.com/elektronika-
dasar/sensor/)

Rabu, 26 Maret 2014
Posted by Farisul
Tag :

Popular Post

Blogger templates

Labels

- Copyright © Catatanku -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -