Archive for Mei 2014
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Dini Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Saat ini banyak terjadi bencana alam, mulai dari gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan banjir. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan, sedangkan tanah longsor adalah perpindahan material pembentukan lereng berupa bantuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Penyebab banjir adalah hutan yang gundul, curah hujan yang tinggi dan ketinggian air sungai. Sedangkan penyebab terjadinya tanah longsor adalah curah hujan, kemiringan tanah dan pergeseran tanah.
Setiap bencana pasti menimbulkan dampak, diantaranya mendatangkan kerugian harta dan benda, adanya korban jiwa, merusak sarana dan prasarana umum, rusaknya lahan pertanian, buruknya sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
- sensor ketinggian air
Sensor ketinggian air berfungsi mendeteksi ketinggian air di sungai. Apabila air sudah melebihi batas normal ketinggian air, maka lampu warna merah pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di dinding sungai.
- sensor flow aliran air
Sensor ini berfungsi mengetahui aliran arus air. Apabila arus air deras, maka lampu warna kuning di pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di sungai.
- sensor curah hujan
Sensor ini berfungsi mengetahui curah hujan pada suatu daerah. Apabila curah hujan tinggi, maka lampu warna hijau yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di atap pos pengaman.
- sensor ekstensometer
Senor ini berfungsi mengukur parameter pergeseran tanah. Apabila tanah mengalami pergeseran, maka lampu warna biru yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini diletakkan di dalam tanah.
- sensor strain
Sensor ini berfungsi mendeteksi pergerakan dalam tanah. Apabila tanah mengalami pergerakan, maka lampu warna jingga yang dipasang pada pos pengaman akan menyala dan berbunyi. Sensor ini juga diletakkan di dalam tanah,seperti halnya sensor ekstensometer.
- sensor inclinometer
Sensor ini berfungsi mengukur kemiringan tanah. Sensor ini hanya memberitahukan berapa kemiringan tanah pada suatu daerah tertentu yang ditampilkan pada komputer yang tedapat pada pos pengaman. Sensor ini di pasang di dalam tanah.
Jika salah satu lampu yang dipasang pada pos pengaman menyala dan berbunyi, maka sensor tersebut akan mengirimkan pemberitahuan kepada setiap kepala keluarga melalui sms. Hal ini bertujuan supaya setiap warga waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
Sumber :
Sensor Pada Robot di KRI 2014
KRI atau Kontes Robot Indonesia adalah sebuah kontes Robotika
antar Peguruan Tinggi Di Indonesia. Dimana Pemenang dari KRI akan mewakili
Indonesia dalam ABU ( Asia-Pacific Broadcasting Union) Robocon yang diadakan
setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah dalam negara anggota ABU.
Tahun
2014 Indonesia kembali
akan mengikuti kontes
robot tingkat Internasional
ABU Robocon 2014 yang
akan berlangsung di
Pune - India,
pada tanggal 24
Agustus tahun 2014,
dimana Tim Robot Indonesia
akan berkompetisi dengan
20 tim Robot
luar negeri. Lomba
tersebut merupakan lomba yang
ke-sebelas yang akan
diselenggarakan di Pune
– India dengan
peserta dari negaranegara
anggota Asia-Pacific Broadcasting
Union (ABU). ABU adalah
organisasi penyiaran dikawasan negara-negara
Asia Pasifik yangberanggotakan lebih
dari seratus stasiun
televisi dan radio dari
lima puluh Negara.
Dalam hal ini Indonesia
diwakili oleh Televisi
Republik Indonesia sebagai
anggota.
Sehubungan
dengan itu, Direktorat
Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan
Nasional mengkoordinasikan. Kontes
Robot Indonesia (KRI) sebagai ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa
dalam bidang robotika, yang dalam pelaksanaan nya Kontes Robot Indonesia (KRI)
terdiri dari 5(lima) divisi, yaitu
1. Kontes
Robot ABU Indonesia (KRAI),
2. Kontes
Robot Pemadam Api Indonesia(KRPAI) tipe beroda,
3. Kontes
Robot Pemadam Api Indonesia(KRPAI) tipe berkaki,
4. Kontes
Robot Seni Indonesia (KRSI) dan
5. Kontes
Robot Sepak Bola Indonesia(KRSBI).
KRI dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi yang ditunjuk untuk pelaksanaan Kontes tingkat regional dan Kontes
tingkat Nasional.
Sensor-sensor yang digunakan pada masing-masing kategori kontes robot
yaitu :
1. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia :
1.
Sensor Ultrasonik
Untuk mengendalikan
robot agar tidak
menabrak dinding atau halangan
pada lintasan saat berjalan maka digunakan
sensor ultrasonik yang
memanfaatkan gelombang suara
sebagai acuan.
2.
Sensor Panas / Api
Sensor api
adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi
tempat diamana
terletak sumber api
tersebut.
3.
Sensor Suara
Untuk mengenali suara start
yang dibunyikan selama 5 detik awal agar robot mengenali bahwa lomba telah
dimulai dan perhitungan waktu sudah berjalan
4.
Sensor warna
Untuk mendeteksi furniture
yang dicat warna kuning agar robot dapat mengenali bahwa furniture bukanlah
obyek yang dipadamkan apinya.
5.
Sensor keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga
keseimbangan robot (untuk KRPAI kategori berkaki)
2. Kontes Robot Seni Indonesia :
1.
Sensor suara pada kepalanya yang digunakan untuk mendengarkan
suara musik
2.
Sensor garis pada bawah telapak kaki digunakan untuk mendeteksi
dan mengikuti garis
3.
Sensor keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga
keseimbangan robot dalam menari
3. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia :
1.
Sensor Warna
Untuk mengenali warna benda, seperti
gaawang lawan, gawang sendiri, bola, maupun tim lawan.
2.
Sensor Ultrasonik
Untuk
mengendalikan robot agar
tidak menabrak dinding pembatas ataupun robot lawan / kawan maka digunakan
sensor ultrasonik yang
memanfaatkan gelombang suara
sebagai acuan
3. Sensor
keseimbangan gyroscope yang digunakan untuk menjaga keseimbangan robot.